Pulau Akat di Tutuktolu Jadi Tujuan Wisata di Seram Bagian Timur |
- Pulau Akat di Tutuktolu Jadi Tujuan Wisata di Seram Bagian Timur
- Pendidikan Bersubsidi dan BOSDA di MTB Hindari Pungli di Sekolah
- SKK Migas dan KKKS Pamalu akan Gelar Media Gathering dan Kuliah Umum
- Pasangan Murad Ismail dan Barnabas Orno Gelar Kampanye di Saumlaki
Pulau Akat di Tutuktolu Jadi Tujuan Wisata di Seram Bagian Timur Posted: 21 May 2018 12:28 PM PDT BULA, LELEMUKU.COM - Melepaskan kepenatan di pantai sambil menghirup aroma angin laut yang segar, pastinya merupakan sesuatu hal yang menyenangkan. Berjemur di pasir putih, berenang sambil menyelami keindahan surga bawah laut, bagi kebanyakan orang tentunya merupakan sensasi wisata yang menarik. Salah satu objek wisata bahari yang menawarkan sensasi seperti itu adalah Pulau Akat di Kecamatan Tutuktolu Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku. Pulau Akat adalah satu-satunya pulau kecil yang menyembul di perairan Tutuktolu, tak jauh dari wilayah pesisir. Kendati tidak dihuni, pulau kecil seluas tiga kali lapangan sepakbola ini didominasi tanaman kelapa yang ditanam masyarakat pesisir. Pulau yang berhadapan dengan pelabuhan alam peninggalan Belanda yang dialihfungsikan menjadi dermaga ini, menjadi tempat persinggahan nelayan sepulang dari melaut. Bagi masyarakat Tutuktolu, Pulau Akat adalah pulau harapan. Pulau ini diberi nama Akat karena disuksesi oleh populasi tanaman mangrove jenis Avecinia sp yang akarnya mencuat dari lumpur pasir. Karena dihuni komunitas hutan mangroveyang padat dan rapat, sumber daya ikan yang terdapat di sekitar perairan ini sangat berlimpah dan beragam. Pasirnya yang berwarna putih halus, menyajikan panorama wisata bahari yang mempesona. Azis Alzubaidy adalah warga Kampung Danama yang kepincut dengan keindahan Pulau Akat. Kendati saat ini, aktivitasnya lebih banyak dihabiskan di luar daerah, kerinduannya terhadap panorama alam yang tersaji di pulau matahari terbit ini tak pernah dilupakan. Dulu waktu masih duduk di bangku SMP, Azis Alzubaidy memang sering diajak sang paman menjaring ikan di sekitar perairan Pulau Akat sehingga kerinduannya terhadap pulau tersebut takan pernah tergantikan. Menurut Azis, Pulau Akat memiliki keindahan alam yang indah. Profil pantainya yang berpasir putih halus dan dikelilingi terumbu karang indah, sangat cocok untuk kegiatan snorkeling maupun diving. Di pulau ini terdapat banyak pepohonan kelapa yang ditanam masyarakat, termasuk Pala. Populasi tanaman mangrove jenis Aveccinia terkonsentrasi di bagian pesisir yang menghadap laut lepas. "Pulau Akat juga memiliki keindahan bawah laut yang masih alami. Terumbu karangnya masih utuh sehingga cocok untuk aktivitas diving, snorkeling atau memancing ikan-ikan karang. Di sini kita bisa menikmati keindahan matahari terbit yang muncul dari kaki langit," ungkap Azis Alzubaidy kepada RRI di Bula, Rabu (9/11). Menurutnya, berdasarkan cerita orang tetua, pulau kecil ini disebut Pulau Akat karena pulau tersebut disuksesi populasi tanaman mangrove yang dalam bahasa tanah atau bahasa adat Seram Timur disebut Akat. Jenis tanaman pantai ini, umum ditemukan dalam jumlah besar di wilayah pesisir Tutuktolu. "Sejak dulu masyarakat di kampung-kampung pesisir Tutuktolu telah melakukan aktivitas berkebun di pulau itu. Kampung-kampung itu antara lain, Kilbat, Sesar, Air Kasar dan Waras Waras. Selain berkebun, para nelayan setiap hari melakukan aktivitas pancing di sana karena menurut mereka sumber daya ikan di perairan sekitar Pulau Akat sangat banyak dan beragam," ujar Azis. Saat ini, kata Azis, beberapa sarana prasarana wisata sudah dibangun di Pulau Akat, diantaranya walang atau gazebo dan jembatan kayu berukuran kecil. Sarana prasarana ini dibangun oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Timur.Meski demikian, minta masyarakat untuk datang berkunjung ke pulau ini masih sedikit akibat ketiadaan sarana transportasi. Menurut Azis Alzubaidy, potensi perikanan dan pariwisata di Kabupaten Seram Bagian Timur sangat menjanjikan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sayangnya, potensi ini belum dilirik pemerintah daerah sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Alih-alih membangun infrastruktur wisata, pemerintah daerah justru terkesan menelantarkan objek-objek wisata yang tersebar di hampir semua wilayah pesisir. "Kita memiliki tempat-tempat indah yang banyak, beragam spesies ikan yang melimpah. Namun hingga saat ini tidak dapatdikelola dengan baik. Jika saja pemerintah daerah dan dinas terkait serius untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber kekayaan yang kita miliki maka negeri ini akan jauh lebih baik dan mampu berdiri sejajar dengan daerah-daerah lainnya di Maluku," ujar Azis Wisata mangrove Pulau Akat di Kecamatan Tutuktolu sejatinya harus proyeksikan sebagai pintu masuk menuju objek wisata pulau-pulau kecil yang berserakan di perairan Seram Timur, Gorom dan Wakate. Posisinya yang berdekatan dengan BandarUdara Buak Uriti Kufar dan Dermaga Air Kasar, sangat potensial untuk dijadikan sebagai daerah transit turis menuju Pulau Geser, Neiden, Nukus, Koon dan Gorom – Wakate. Tinggal sekarang menunggu itikad baik pemerintah daerah membangun infrasruktur wisata atau membiarkannnya terlantar tanpa sentuhan apa pun. Yang pasti, wisata mangrove Pulau Akat dan pulau-pulau kecil di semenanjung Seram Timur menyajikan eko turisme yang berbeda dan menyegarkan sehingga patut dikunjungi. (DiskominfoSBT) |
Pendidikan Bersubsidi dan BOSDA di MTB Hindari Pungli di Sekolah Posted: 21 May 2018 11:21 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Pendidikan bersubsidi dan Bantuan Opersional Sekolah Daerah (BOSDA) oleh pemerintah daerah dimaksudkan untuk membantu biaya pendidikan sekaligus untuk menghindari pungutan-pungutan dari masing-masing sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Hal itu disampaikan Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Petrus Fatlolon kepada awak media usai puncak peringatan Hari Ulang Tahun Pendidikan Nasional tanggl, 2 Mei 2018 di halaman kantor bupati, Rabu (2/5). Seperti diberitakan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) MTB, Bupati menyampaikan selamat ulang tahun kepada para pahlawan pendidikan di tinggkat tingkat PAUD, SD hingga SMA/SMK di Kabupaten MTB dengan harapan, terus meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. "Pertama saya ingin menyampaikan Selamat Hari Ulang Tahun Pendidikan Nasional khususnya para pahlawan di bidang pendidikan, para guru dan semua pihak yang terlibat untuk membangun negeri ini dibidang pendidikan. Saya patut menyampaikan selamat ulang tahun kiranya melalui moment ulang tahun ini para guru dan siswa semakin meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat," ujarnya. Sementara terkait program pendidikan gratis yang dikenal sebagai Pendidikan Bersubsidi merupakan program bupati dan wakil bupati yang telah dicanangkan, dimaksudkan untuk membantu biaya pendidikan sekolah. "Yang kedua tentang program yang telah kita canangkan dalam rangka mewujudkan Tanimbar yang cerdas, yaitu program pendidikan bersubsidi yang anggarannya bersumber dari APBN dan ABPD, seluruh biaya opersional pendidikan baik di sekolah PAUD, SD, SMP dan SMA, itu ada anggaran Bantuan Operasional Sekolag (BOS) yang bersumber dari APBN, ini dimaksudkan untuk membantu biaya pendidikan. Khusus yang mengenai kewenangan pemerintah daerah kabupaten itu meliputi Pendidikan PAUD, kemudian SD, SMP kita memprogramkan lagi bantuan dana operasional yang disebut BOSDA (Biaya Operasional Sekolah Daerah) ini bersumber dari APBD, ini telah mendapat persetujuan DPRD dan telah dituangkan dalam APBD tahun anggaran 2018, kita anggarkan ada sekian milyar untuk membiayai pendidikan yang normatif, sehingga dimaksudkan untuk tidak ada lagi pungutan sekolah, baik itu biaya pendaftaran siswa baru, maupun biaya ujian sekolah karena sudah dibiayai melalui APBD," rincinya. Lanjut Bupati, sementara tanggung jawab untuk pakaian seragam sekolah termasuk buku sepatu dan tas sekolah untuk siswa dikembalikan kepada orang tua, jadi diharapkan pihak sekolah tidak lagi mengurus pakaian seragam sekolah, pihak sekolah khusus berkonsentrasi untuk masalah pendidikan, kurikulum pengajaran dan bagaimana mencerdaskan generasi mudah kita. Pendidikan gratis dan bersubsidi hanya dikhususkan kepada sekolah-sekolah Negeri, sementara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diberikan untuk semua sekolah baik Negeri maupun Swasta dan telah direalisasi pembayaran di akhir Bulan Maret 2018. Meskipun pendidikan gratis bersubsidi dan Bantuan Operasional Sekolah (BOSDA) sudah direaliasi pembayaranya, namun diakui masih saja terdapat oknum-oknum guru yang terindikasi sengaja melakukan pungutan liar. "Sekolah-sekolah negeri, kalau laporan dari Kepala Dinas Pendidikan memang masih ada praktek oleh oknum guru tertentu yang tidak sesuai, tapi itu oknumnya ! kita tidak bisa bilang institusi, nah ini akan ditertibkan. Saya pikir sebuah program itu di tahun pertama berjalan pasti ada kendala dan tidak bisa dikatakan 100% berjalan mulus, di tengah jalan akan ada pembenahan dan saya optimis 2-3 tahun ke depan akan berjalan mulus. Tahun pertama ini penerpan pendidikan bersubsidi akan dibaringi dengan pengawasan sehingga kalau oknum-oknum yang masih melakukan pungutan, akan kita bina supaya ke depan tidak lagi melakukan pungutan-pungutan," tandasnya. (DiskominfoMTB) |
SKK Migas dan KKKS Pamalu akan Gelar Media Gathering dan Kuliah Umum Posted: 21 May 2018 10:42 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Kantor Perwakilan Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd, Citic Seram Energy Ltd dan Kalrez Petrolium (Seram) Energy Ltd kembali menggelar kegiatan Media Gathering dan Kuliah Umum pada tanggal 23 dan 24 Mei 2018. Kegiatan yang akan dilaksanakan di Kota Ambon, Provinsi Maluku tersebut merupakan program rutin tahunan antara SKK Migas dan KKKS Pamalu yang melibatkan beberapa media cetak, elektronik dan online di wilayah Provinsi Maluku diantaranya Siwalima, Suara Maluku, Ambon Ekspres, Dhara Pos, Antara Ambon, Kabar Timur, Rakyat Maluku, Radio Republik Indonesia (RRI) Bula dan Lelemuku. Menurut surat elektronik yang diterima Lelemuku.com, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada media terkait kegiatan industri hulu migas serta peranan dalam menyediakan energy di masa sekarang dan yang akan datang. "Serta meningkatkan sinergi yang lebih baik untuk menginformasikan dan mensosialisasikan kegiatan industri hulu migas," ungkap Pjs Kepala SKK Migas Perwakilan Pamalu, Anggraitaputra Srijono pada Selasa (15/05). Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung di Hotel Natsepa dan Universitas Pattimura, Kota Ambon ini akan diawali dengan Forum Komunikasi Kehumasan (FKK), Media Gathering, Kuliah Umum di Universitas Pattimura oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, A. Rinto Pudyantoro, Dr. Stepanus Malak, Drs., Msi dan beberapa wartawan senior serta dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (Eva Bembuain) |
Pasangan Murad Ismail dan Barnabas Orno Gelar Kampanye di Saumlaki Posted: 21 May 2018 09:38 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Pasangan calon Gubernur Maluku nomor urut 2 pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018, Murad Ismail dan Barnabas Orno yang dikenal dengan jargon Baileo, menggelar kampanye terbuka di bilangan Jalan Bhinneka, Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku pada Senin (21/5) siang. Kampanye yang dihadiri lima ratusan simpatisan dari berbagai desa di pelosok Kepulauan Tanimbar ini dimeriahkan dengan penampilan dari penyanyi Maluku diantaranya Withney Teftutul , Mitha Talahatu, Lukas Uwuratuw dan Joice Pupella. Dalam kampanyenya, calon Gubernur Murad Ismail menyatakan bahwa kehadiran dirinya dalam Pilkada 2018 Maluku adalah guna menjadikan dirinya sebagai berkat dalam membangun Maluku. "Kenapa saya kembali ke Maluku. Karena jika tidak kembali, Maluku dalam 20 dan 30 tahun kedepan akan tetap seperti ini," kisah dia. Ia mengakui bersama dengan Barnabas Orno, pihaknya tidak menerima sumbangan dari para pengusaha yang ingin menjadi sponsor dalam pemenangan Pilkada. Sebab dirinya merasa terbeban untuk melayani masyarakat Maluku. "Saya datang ke Maluku tidak mencari sesuatu, sebab sampai hari ini kami belum ada sponsor. Kami gunakan harta kami untuk gunakan sebagai infaq dan sadakah untuk warga Maluku. Kalau kami duduk jadi gubernur dan wakil gubernur, kami tidak ada beban sama sekali dengan pengusaha. Dan kami akan fokus sebaik baiknya untuk warga Maluku," ungkap Murad. Tujuan dirinya memimpin Maluku kali ini untuk memberikan perubahan dalam pemerintahan dan pembangunan. Sebab hingga saat ini, Provinsi Maluku masih membutuhkan peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik. "Saya dan Pak Abas adalah stabilisator untuk Maluku. Saya cuma mau menjadi pionir untuk pembangunan, siap membuka jalan. Nanti ketika jalan itu sudah terbuka, saya akan mundur dan kasih anak-anak muda yang segar-segar untuk memimpin seperti Pak Abas ini," tutur dia. Selanjutnya, saat memaparkan kampanyenya, Calon Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno menilai alasan Maluku tidak berkembang akibat kurangnya keterlibatan pejabat dari wilayah Selatan Maluku. "Kenapa Maluku tidak maju, karena saat semua duduk di Kantor Pemda Provinsi Maluku, tidak ada perwakilan orang dari Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya Buru, Aru dan lain-lain," ucap mantan Bupati Maluku Barat Daya ini. Dikatakan, perwakilan dari MTB, MBD dan Aru yang menduduki jabatan Kepala Dinas, Badan maupun Biro di Provinsi Maluku masih nihil, dan pihaknya berjanji akan membagikan jabatan itu sama rata kepada semua perwakilan kabupaten dan kota. "Kenapa kami disebut Baileo, karna kalau Tuhan berkenan untuk jadi. 11 kota dan kabupaten harus tercermin di Pemda Maluku," janji Orno. (Aksamina Masela) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com | Berita Lelemuku. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |