Sarasehan Nasional akan Bahas Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Malut |
- Sarasehan Nasional akan Bahas Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Malut
- Doni Monardo Pimpin Rapat Persiapan Sarnas Belajar dari Resolusi Konflik di Maluku
- Angelika Batfutu Ingin Buka Sekolah Bahasa Inggris Gratis
- Ini Alasan Penerbangan Charter Darwin-Saumlaki Batal
- Murad Ismail dan Barnabas Orno Unggul 9,18 Persen dari Said Assegaff dan Andreas Rentanubun
- Korem Binaiya Terima Kunjungan dari Tim Wasrik Itjenad
Sarasehan Nasional akan Bahas Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Malut Posted: 07 Jul 2018 02:35 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI berencana mengadakan Sarasehan Nasional (Sarnas) dengan para tokoh dari daerah Maluku yang pernah terlibat dalam konflik dan upaya perdamaian disana. Acara tersebut akan digelar di Hotel JS Luwansa, Jalan. H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (10/7) dan Rabu (11/7). Acara Sarasehan Nasional tersebut akan mengemukakan pokok-pokok persoalan tentang konflik dan damai, khususnya pendekatan-pendekatan dalam Resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara dengan beberapa sub tema diantaranya ; Belajar dari Sejarah dan Kearifan Lokal Masyarakat Maluku sebagai Wujud Implementasi Bela Negara, Resolusi Konflik dan Damai berlatar golongan dan agama, separatisme, Pendekatan Pembangunan Manusia dengan Kesejahteraan dan Kebudayaan dalam Resolusi Konflik dan Damai, serta Peran perguruan tinggi yang memegang peran yang sangat penting. Acara ini akan diisi dengan diskusi terbuka dalam beberapa panel/sesi diskusi ini bertujuan untuk menjadi pembelajaran di Propinsi lain di Indonesia, bahkan di dunia internasional. Sarasehan Nasional ini membawa "tagline" Merawat Perdamaian, Belajar dari resolusi Konflik dan Damai di Maluku dan Maluku Utara, Untuk Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur. Pembukaan Sarasehan Nasional ini akan dilakukan oleh Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di Kepulauan Maluku, khususnya para pihak yang pernah terlibat dalam konflik sekaligus menjadi tokoh-tokoh perajut perdamaian, tokoh-tokoh nasional, serta undangan lain dari seluruh Indonesia dan juga negara sahabat. Pembicara Utama dalam Sarasehan Nasional adalah Wakil Presden RI H Jusuf Kalla, dimana dia pernah berperan dalam perdamain Malino 2. Selain itu Menko Maritim RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, SH, Mensos RI Idrus Marham M. Sc,, Menristek/Dikti RI Prof. Dr. M. Nasir Kapolri Jenderal Polisi Prof. M. Tito Karnavian, MA., P.hD, juga akan bertindak sebagai Keynote Speech dalam diskusi tersebut. Beberapa tokoh Maluku yang direncanakan hadir menjadi narasumber antara lain, Mantan Gubernur Maluku Brigjen TNI (Purn) Albert Karel Ralahalu, Tokoh Nasional Masyarakat Maluku Hambra , Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Wilayah Maluku Pendeta. Dr. Jhon Chr. Ruhulessin, M.Si, Imam Besar Masjid Raya Al-Fattah H.R.R. Hasannusi , Tokoh Diaspora Indonesia di Belanda Ebed Litaay dan tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyelesaian konflik Maluku lainnya. Setjen Wantannas sebagai penyelenggara Sarasehan Nasional akan merangkum materi yang disampaikan oleh para narasumber, dan menjadikannya buku dalam 4 bahasa yakni Indonesia, Inggris, Arab dan Belanda, sehingga bisa menjadi Pembelajaran dan referensi dalam penanganan konflik dan Damai di masa depan. Selain itu, Sarasehan Nasional ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong diterbitkannya produk legalitas yang mendukung percepatan pembangunan di Maluku sesuai Rencana Pembangunan yang telah dibuat Pemerintah, sehingga perwujudan kesejahteraan masyarakat dapat segera tercapai. Setjen Wantannas setidaknya menargetkan sekitar 500 orang undangan yang akan hadir dalam kegiatan Sarasehan Nasional tersebut diantaranya 100 orang Tokoh masyarakat Maluku dan Maluku Utara yang terlibat dalam Resolusi konflik dan damai, Perwakilan dari Daerah-daerah yang rawan konflik, Pejabat Kementerian/Lembaga Pejabat TNI/Polri Perwakilan, Kedutaan Besar negara sahabat,Pejabat Daerah (Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota) Siswa Lembaga Pendidikan Lemhannas RI, Universitas Pertahanan, Sesko TNI, Seskoad Bandung, Seskoal Jakarta, Seskoau Bandung, Sespim Polri Bandung, Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa dan tokoh Masyarakat yang berkaitan untuk menciptakan kedamaian dan kesejahteraan di Maluku. (HumasWantannasRI) |
Doni Monardo Pimpin Rapat Persiapan Sarnas Belajar dari Resolusi Konflik di Maluku Posted: 07 Jul 2018 03:38 PM PDT JAKARTA, LELEMUKU.COM - Sekretaris Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo memimpin rapat koordinasi persiapan Sarasehan Nasional 10-11 Juli 2018 bertemakan 'Belajar dari Resolusi Konflik di Maluku melalui Perdamaian, Persaudaraan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat' di kantor Setjen Wantannas Jl. Medan Merdeka Barat No.15 pada Selasa (3/7). Indonesia menjadi salah satu negara penghasil rempah terbesar dunia yang sejak dulu menjadi komoditi berharga di seluruh dunia. Selain seni dan budaya, Indonesia juga memiliki kekayaan alam berupa rempah-rempah yang beragam jenisnya. Keragaman rempah-rempah inilah yang menjadi salah satu hal yang tak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Pada era sebelum Masehi pun, rempah-rempah sudah digunakan oleh bangsa Mesir kuno jauh sebelum bangsa Eropa menjajah Nusantara pada abad ke 16. Saat itu bangsa Mesir Kuno menggunakan kayu manis, merica, dan cengkeh untuk mengawetkan mumi raja-raja Mesir. Rempah-rempah juga digunakan sebagai bumbu dalam meracik masakan, membuat parfum, dan kebutuhan lainnya. Rempah-rempah jugalah yang menarik perhatian bangsa Portugis untuk datang menjajah dan menguasai rempah-rempah yang saat itu ditemukan di Maluku. Sepanjang abad ke-16 dan 17, bangsa Portugis dan Spanyol memperebutkan penguasaan tanah rempah-rempah di Maluku. Disusul oleh bangsa Belanda di abad ke-17. Rempah merupakan barang dagang utama dan paling berharga saat itu. Harga jual cengkeh hampir sama dengan harga emas batangan. Oleh karena itu, Setjen Wantannas merasa perlu kembali menjadikan rempah-rempah sebagai komoditi andalan Indonesia. Pada kesempatan ini, Setjen Wantannas mengumpulkan para bupati, pengusaha, petani, LSM, TNI, dan para ahli di bidang perkebunan dan kehutanan untuk mendiskusikan langkah yang perlu ditempuh dalam rangka mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesi. Dalam sambutannya, Sesjen Wantannas Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bahwa kekayaan rempah-rempah di Indonesia apabila dikelola dengan baik akan bisa menyumbang devisa yang sangat besar untuk negara. Ia mencontohkan bahwa perusahaan terkaya di dunia yang ada saat ini seperti Microsoft, Google, Facebook, Freeport, atau belum bisa menandingi kekayaan Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC yang pernah berkuasa di Nusantara selama hampir tiga abad. "Kita semua takjub dengan VOC, seluruh perusahaan besar dunia yang ada saat ini seperti Facebook, Google, Amazone, Microsoft, dan dua puluh perusahaan besar lainnya apabila digabungkan baru bisa menyamai kekayaan VOC," ujar Sesjen kepada para hadirin yang hadir. Sesjen juga menyatakan bahwa produk-produk perkebunan Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain seperti Gaharu, Masoya, Cendana, yang nyaris hilang dari peredaran bisa menjadi komoditi andalan Indonesia. "Seperti masoya yang hari ini menjadi bahan parfum produk Hermes yang menjadi trend di luar negeri. Dan ketika hermes mengeluarkan produk dengan bahan baku Masoya, maka penjualannya di pasaran bisa habis dalam waktu kurang dari sebulan", Ujar sesjen. Dalam pertemuan tersebut hadir Bupati Kab. Pidie Jaya Aceh, H. Aiyub Abbas, Walikota Langsa, Ir. Usman Abdullah, Ketua Umum DPPP HKTI Rina Sa'adah Lc, M.Si, Presdir PT Santos Jaya Abadi Soedomo Margonoto, para Danrem dan Dandim dari Aceh, serta beberapa diaspora Indonesia yang menetap di Belanda. (HumasWantannas) |
Angelika Batfutu Ingin Buka Sekolah Bahasa Inggris Gratis Posted: 07 Jul 2018 09:21 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Angelika Batfutu, gadis berprestasi asal Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku yang mewakili Maluku dalam ajang kontes kecantikan bergengsi nasional, Miss Grand Indonesia 2018 ingin membuka sekolah bahasa inggris secara gratis di Tanimbar. "Jika Tuhan berkehendak saya akan membuka sekolah bahasa inggris yang mungkin pencanangannya langsung ke sekolah-sekolah dan itu harusnya gratis, karena pendidikan tidak mengharuskan kita harus bayar," ujar dia kepada para awak media di Kantor Dinas Pariwisata MTB, pada Jumat (6/7). Angelika menuturkan bahwa pembelajaran bahasa inggris mulai dari usia dini di Maluku, khususnya di Kepulauan Tanimbar sangatlah penting mengingat baru saja adanya kunjungan para wisatawan, yang mengikuti Sail Darwin – Saumlaki Yacht Race 2018 oleh Darwin Sailing Club, yang tentunya menjadi nilai lebih bagi promosi pariwisata dan budaya Tanimbar. Hal ini lah yang membuat dirinya berkeinginan membagikan kelebihannya dalam hal bahasa kepada generasi muda Bumi Duan Lolat, karena pendidikan bahasa ialah hak yang harus diterima oleh setiap orang. "Bahasa inggris sangat dibutuhkan di Maluku sendiri, khususnya di tanimbar. Saya sebagai miss grand Maluku sendiri jika saya terpilih maupun tidak, bagi saya tidak masalah karena menang atau kalah itu bukanlah hal yang sangat penting tetapi bagaimana saya mendistribusikan kelebihan yang saya miliki," tutur mahasiswa semester VIII dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Lia Jakarta, Jurusan Bahasa Inggris ini. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini pun menambahkan hal ini ingin dilakukan dirinya seiring dengan visi misinya dalam mengikuti pergelaran Miss Grand Indonesia, yaitu memajukan struktur pariwisata Maluku di ajang nasional hingga internasional dan memajukan sumber daya manusia (SDM) para wanita muda yang tangguh dan cerdas agar mampu berprestasi dan percaya diri serta mandiri dalam keluarga maupun lingkungan. "Dengan menguasai bahasa inggris maka telah melakukan satu langkah maju dalam bidang promosi pariwisata," tambah Angelika. (Laura Sobuber) |
Ini Alasan Penerbangan Charter Darwin-Saumlaki Batal Posted: 07 Jul 2018 08:52 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (KUPBU) Mathilda Batlayeri Saumlaki mengungkapkan penerbangan carter dari Darwin, Northern Territory (NT), Australia ke Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku yang direncanakan pada 5 Juli 2018 lalu batal akibat kendala waktu pengurusan izin. "Saat panitia di Saumlaki konfirm ke Darwin, mereka menyatakan cancel karena waktunya terlalu mepet. Itu yang jadi kendala karena pengurusan izinnya terlalu cepat dengan waktu pelaksanaan," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (KUPBU) Mathilda Batlayeri Saumlaki, Chairul Humam kepada Lelemuku.com. Diungkapkan alasan keterlambatan ini merupakan kendala utama batalnya wacana penerbangan guna memeriahkan lomba layar tahunan Darwin-Saumlaki Yacht Race 2018 yang sudah dipersiapkan Mei 2018 lalu. Sebab ketika dirinya mendapat salinan Surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara nomor AV.008A/3/12/DAV-2018 tertanggal 29 Juni 2018 kepada Konsulat RI di Darwin yang memberikan izin penerbangan charter rute Darwin - Saumlaki – Darwin, pihaknya kemudian melakukan koordinasi lanjut dengan Pemerintah Daerah (Pemda) MTB. "Begitu saya dapat surat dari Kementerian Perhubungan, saya langsung hubungi Dinas Pariwisatan dan Pak Sekda yang isinya menyetujui dan memperbolehkan kita melayani penerbangan carter ini dari Darwin ke Saumlaki. Namun pemda harus berkoordinasi dengan panitia di Darwin agar mereka mulai mengurus dokumen-dokumen terkait. Seperti Flight Clearance (izin penerbangan) dan Flight Approval (Izin pendarat) dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Mabes TNI dan Kementerian Perhubungan," ujar dia. Dikatakan izin-izin tersebut merupakan dasar pihaknya untuk melayani kedatangan pesawat dari Darwin ke Saumlaki yang memakan waktu 40-45 menit. "Jika izin itu kami terima baru bisa koordinasi dengan Imigrasi dan Bea Cukai sehingga mereka bisa melayani mereka yang datang dengan pesawat itu. Ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh panitia yang ada di Darwin," ujar dia. Terkait izin penerbangan, Human mengungkapkan tidak diurus dalam jangka waktu 1-2 hari saja. Tetapi hingga 1 hingga 2 minggu sebelum penerbangan dilaksanakan. "Mengurus persyaratan penerbangan tidak hanya satu hari itu saja saat surat dari Dirjen Perhubungan keluar. Tidak ada istilah izin terbang yang keluar pada tanggal 5 dan dia juga berangkat tanggal 5. Sebab ini terkait dengan masalah pertahanan dan keamanan, sehingga harus ada dokumen-dokumen penerbangan lain dari Darwin dan juga dari Pemerintah Indonesia," ungkap dia. Dikatakan, izin penerbangan nasional yang digunakan untuk kebutuhan tertentu saja memakan waktu yang lama. Sebab jika maskapai itu belum pernah datang ke Saumlaki, mereka membutuhkan informasi awal terkait data bandara dan koordinatnya bandara dengan fasilitasnya. "Jangan kita bicara penerbangan internasional, pesawat nasional saja; contohnya saat pesawat suveinya Susi air yang digunakan untuk survei tebu, atau pesawatnya Inpex yang ingin datang ke Saumlaki, mereka sudah jauh hari hingga dua minggu sebelumnya mengirimkan email ke kami," papar dia. Hal senada diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) MTB, Pieterson Rangkoratat dengan mengantakan pembatalan penerbangan dari Darwina ke Saumlaki akibat pengurusan dokumen dengan waktu yang singkat. "Surat izin mendarat di Bandar Mathilda Batlayeri baru mereka terima beberapa hari setelah mereka akan bersiap-siap berlayar ke Saumlaki dengan perahu. Karena itu dengan waktu yang begitu singkat, persiapan mereka tidak begitu maksimal terkait pengurusan perizinan internal di Darwin," ujar dia saat puncak acara Sail Darwin Saumlaki Yacht Race 2018 di Pantai Kelyar Jaya, Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Kamis (5/7). Ia mengakui, peristiwa ini menjadi pengalaman yang akan diperbaiki pada iven-iven kedepan, terutama pada gelaran Sail Darwin Saumlaki tahun 2019 nanti. "Pengalaman ini sekaligus menjadi bahan evaluasi berharga untuk pemerintah daerah dan peserta Sail Darwin-Saumlaki. Satu bulan sebelum jadwal datang ke Saumlaki mereka harus mengurus perijinan di Darwin. Sebab mereka berharap tahun depat harus lebih baik dari hari ini," tutur dia. Sebelumnya diberitakan Lelemuku.com, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan izin penerbangan charter rute Darwin - Saumlaki -Darwin pada surat bernomor AV.008/3/12/DAV-2018 tertanggal 29 Juni 2018 yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian Direktur Angkutan Udara, Anung Bayumurti. Dikatakan, para panitia harus berkoordinasi lanjut dengan pihak-pihak terkait di Bandara dan Pemda setempat, termasuk petugas Customs, Immigration and Quarantine (CIQ) di Bandara Mathilda Batlayeri. Sementara Konsulat RI di Darwin menyatakan kegiatan yang bertujuan mempromosikan Tanimbar sebagai objek wisata perahu layar dari Australia ini merupakan upaya peningkatan interaksi dan optimalisasi potensi promosi wisata dan maritim untuk Maluku, bagi masyarakat Australia sebab penerbangan ini rencananya akan mendatangkan pejabat pemerintahan Northern Territory guna melihat potensi kerjasama antar negara ini. "Pesawat ini juga rencananya akan digunakan untuk membawa para pejabat dari Northern Territory yang akan turut terlibat pada penyelenggaraan perlombaan ini. Kedatangan para pejabat ini juga diharapkan dapat membantu mengembangkan hubungan perdagangan antara Darwin dan Saumlaki," papar dia. Dicky menjelaskan, pesawat yang akan mendarat di Saumlaki berjenis Metroliner dari maskapai Hardy Aviation yang menampung 19 penumpang. Pesawat ini dapat mendarat di landasan pacu antara 991 meter hingga 1341 meter. Sementara landasan pacu Bandara Mathilda Batlayeri sepanjang 1630 meter. (Albert Batlayeri) |
Murad Ismail dan Barnabas Orno Unggul 9,18 Persen dari Said Assegaff dan Andreas Rentanubun Posted: 07 Jul 2018 08:28 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 2018-2023, Murad Ismail dan Barnabas Orno unggul dalam Pilkada Maluku 2018 yang dilaksanakan pada 27 Juni lalu. Menurut rilis yang diterima Lelemuku.com, Ketua Divisi Data Pasangan Baileo, Novel Hukunala pada Jumat (6/7), hasil rekapitulasi manual yang dilakukan pasangan dengan jargon Baileo, berdasar pada formulir C1-KWK dari 10 kabupaten dan 1 kota terungkap bahwa Baileo meraih 322.724 suara atau 40,54 persen. Posisi kedua ditempati, pasangan Said Assagaff-Andreas Rentanubun dengan jargon Santun yang memperoleh 249. 663 suara atau 31,37 persen dan pasangan Herman Koedoeboen-Abdullah Vanath dengan jargon Hebat berada diposisi ketiga dengan perolehan 223.595 suara atau 28,49 persen. Sehingga selisih antara pasangan Baileo dengan Santun sebesar 9,18 persen, dan dari data yang masuk ini dapat diakumulasikan untuk partisipasi pemilih sebesar 66 persen lebih. Dikatakan suara yang berasal dari 3.358 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Provinsi Maluku ini terdapat total 777.686 suara sah dan 6.749 suara tidak sah. Meski masih menunggu data dari Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang terkendala akibat cuaca dikatakan angka ini lebih diatas yang ditargetkan oleh tim sukses Baileo yang menargetkan menang dengan lebih sekitar 8 persen dari Santun dan Hebat. (Albert Batlayeri) |
Korem Binaiya Terima Kunjungan dari Tim Wasrik Itjenad Posted: 07 Jul 2018 06:59 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Komando Resor Militer (Korem) 151/Binaiya mendapat kunjungan oleh Tim Pengawas dan Pemeriksa (Wasrik) dari Inspektorat Jenderal TNI Angkatan Darat (Itjenad) dan disambut oleh para Perwira Korem 151/Binaiya yang di pimpin langsung oleh Dandenhubrem, Letkol Chb Ade Sofyan bertempat di Ruang Lobby Makorem 151/Binaiya Jalan Ahmad Yani No 1 Kota Ambon, Jumat (6/7). Kegiatan ini merupakan Program Kerja TNI-AD yang rutin dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui sampai sejauh mana Program Kerja yang dipertanggungjawabkan oleh Satuan, untuk menghindari terjadinya kesalahan,kecurangan ataupun penyimpangan anggaran dan administrasi, sehinga diharapkan terwujudnya efisiensi dan efektifitas dalam setiap pelaksanaan tugas. Kegiatan selama satu hari tersebut dihadiri oleh para Kepala Seksi Satuan (Kasi) jajaran Korem 151/Binaiya, para Perwira Staf Korem 151/Binaiya dan para Bintara pembuat wabku di masing-masing staf. "Diharapkan bagian-bagian yang menjadi obyek pemeriksaan harus dipahami bahwa kedatangan Tim Wasrik ini adalah sebagai dari upaya Pengawasan dan pemeriksaan juga merupakan upaya untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan program kerja dan anggaran yang telah dilaksanakan,"pungkas Kolonel Inf Fajar Budiman, S.I.P. (Penrem151) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |