Penrem Binaiya Jalin Silaturahmi dengan Insan Pers Kota Ambon |
- Penrem Binaiya Jalin Silaturahmi dengan Insan Pers Kota Ambon
- Rumkital dr R.X Suhardjo Perkenalkan Teknik Uitemate
- Masyarakat Lumasebu Kerja Talud Pantai Wisata Bumbul
- Adrianus Sabono Nilai Warga Nirunmas Bertoleransi Tinggi
- Richard Louhenapessy Buka Kwaku Summer Festival International 2018 di Amsterdam
- Kodim Tual Gelar Upacara Perkemahan Saka Wira Kartika
- Korem Gelar Komunikasi Sosial dengan Pemprov Maluku
- Christian Tehuteru Minta Pemuda Maluku Gencarkan 4S
- Wisatawan Mancanegara Nikmati Wisata Tradisi di Tanimbar
Penrem Binaiya Jalin Silaturahmi dengan Insan Pers Kota Ambon Posted: 28 Jul 2018 07:18 PM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Penerangan Korem 151/Binaiya mengadakan pertemuan bersama Insan Pers guna Menjalin silatuhrami, kedekatan dan kebersamaan TNI dengan insan Pers, sebagai bentuk mitra kerja dalam memberitakan informasi kepada masyarakat, bertempat di Rumah Makan Kole-Kole, Kota Ambon, Jumat (27/7). Pada acara pertemuan bersama Insan Pers Maluku tersebut, Lettu Inf Sumpena Hidayat berharap adanya dukungan dan kerja sama dari Insan Pers di Maluku dapat memberitakan kegiatan yang dilakukan oleh TNI AD kepada masyarakat dan dapat memberikan informasi yang aktual dan bermutu juga ikut memerangi berita yang kurang jelas atau hoax, ujaran kebencian yang dapat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. "Dan nantinya akan di adakan perlombaan jurnalistik bagi wartawan dalam mempublikasikan kegiatan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke- 102 bertempat di Kabupaten Maluku Tengah, yaitu di wilayah Kodim 1502/Masohi," pungkas Lettu Inf Sumpena Hidayat. Di harapkan dengan adanya acara Silaturahmi ini, TNI bersama Insan pers dapat bekerja sama dengan baik dalam menjalankan tugas. (Penrem151) |
Rumkital dr R.X Suhardjo Perkenalkan Teknik Uitemate Posted: 28 Jul 2018 04:00 PM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Tim Evakuasi Medis Laut (EML) Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr. F.X. Suhardjo dan Dinas Kesehatan (Diskes) Lantamal IX Ambon mengenalkan teknik Uitemate (mengapung dan menunggu) kepada mahasiswa dan masyarakat pesisir di Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Sabtu (21/7). Kegiatan ini adalah mendidik kepada mahasiswa maupun masyarakat pesisir dan kepulauan tentang bagaimana cara bertahan hidup di laut ketika terjadi bencana transportasi laut yakni dengan teknik mengapung dan menunggu. Hal itu dikatakan Kepala Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Ali Setiawan, Sp. B., saat setelah ikut melakukan teknik Uitemate bersama peserta lainnya di Pantai Teluk Dalam Ambon Lantamal IX. Pada kesempatan itu Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX menjelaskan bahwa kegiatan ini di kemas dalam acara rekreasi yang santai tetapi mendidik kepada anggota unsur kesehatan Lantamal IX khususnya dan masyarakat Maluku pada umumnya. "Kenapa adik-adik mahasiswa yang kita ajak? karena kita sudah mempunyai wadah pendidik yaitu Tim EML yang memang memasukkan kurikulum tersebut dalam pengajaran dan selain itu mahasiswa diharapakan sebagai corong pendidikan kepada masyarakat luas", sambungnya. Senada dengan Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX, selaku Koordinator Tim EML Lantamal IX Lettu Laut (K) Agus Wijaya, S.Kep., mengatakan pelatihan teknik Uitemate penting diberikan kepada masyarakat, teknik ini sangat sederhana namun efektif. "Diharapkan dengan diberikannya pelatihan Uitemate ini, kita mengetahui cara agar tetap bisa bertahan mengambang dipermukaan. Banyak korban tenggelam yang selamat menggunakan teknik ini", katanya. Selain itu, Lettu Agus membagikan beberapa tips untuk melakukan teknik Uitemate, yaitu merentangkan tangan dan kaki sehingga posisi seperti tidur terlentang dan tetap tenang serta jangan terlalu banyak mengeluarkan gerakan-gerakan yang dapat mengakibatkan tenggelam. Selanjutnya tatapan mata harus ke atas, agar dapat bernafas dengan mudah. Jika saat tenggelam sedang mengenakan pakaian, biarkan saja pakaian tersebut karena pakaian dapat membantu tetap mengambang di atas permukaan air. Jika menemukan botol kosong, bisa didekap di atas dada karena botol tersebut dapat membantu untuk mengapung. Dalam teknik ini yang terpenting adalah tetap tenang dan santai, karena jika panik dan berusaha untuk tidak tenggelam, justru hal itu akan memperburuk keadaan saat terjatuh ke dalam air. Kegiatan diikuti oleh sebanyak 110 peserta, hadir diantaranya Kepala Diskes Lantamal IX Letkol Laut (K) Mukhsin, S.Km., M. Epit., personel Rumkital dr. F.X. Suhardjo, personel Diskes Lantamal IX, mahasiswa STIKes Maluku Husada, STIKes Pasapua, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku serta beberapa masyarakat pesisir. (DispenLantamalIX) |
Masyarakat Lumasebu Kerja Talud Pantai Wisata Bumbul Posted: 28 Jul 2018 03:12 PM PDT LUMASEBU, LELEMUKU.COM – Ingin perindah objek wisata di daerahnya, seluruh masyarakat Desa Lumasebu, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku bersama-sama mengerjakan talud di Pantai Wisata Bumbul. Sekitar 70 warga baik pria maupun wanita, tua dan muda bersama-sama bekerja secara swadaya memperbaiki lokasi wisata yang menjadi kebanggaan desa tersebut. Hal ini diakui Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Lumasebu, Kecamatan Kormomolin, Efraim Ratuanik yang menyatakan masyarakat desa dengan sukarela bekerja sama memperbaiki talud pantai wisata yang sudah patah akibat abrasi demi melindungi daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal, regional maupun internasional ini. "Tujuannya supaya lindungi daerah wisata ini karena ada abrasi atau pengikisan pantai karena air laut yang membuat talud sebelumnya patah," kata dia kepada Lelemuku.com disela-sela pengerjaan pembangungan talud, pada Rabu (25/7). Ia mengungkapkan alasan talud sebelumnya yang dibangun pada tahun 2016 mengalami kerusakan karena campuran bahan semen yang tidak kuat atau tidak sesuai karea perbandingannya yaitu 6 sak pasir dan 1 sak semen. Sehingga pihaknya merubah takaran campuran menjadi 3 sak pasir dan 1 sak semen. "Talud yang sebelumnya patah karena rendah dan campuran yang digunakan tidak tepat. Kami ganti campuran di talud pantai Bumbul ini dengan melihat standar pembangunan talud di desa kami yang sejak tahun 2008 hingga tahun ini tidak rusak, masih tetap kokoh," ungkap Ratuanik. Ia menjelaskan untuk pengerjaan pembangunan talud dengan panjang 70 meter dan lebih maju 4 meter dari talud sebelumnya tersebut sudah dimulai sejak Selasa (24/7) dan membutuhkan waktu selama 3 hari. "Kami bangun talud ini lebih maju empat meter dan pengerjaannya hanya tiga hari saja karena semua masyarakat terlibat bekerja bersama-sama," jelas dia. (Eva Bembuain) |
Adrianus Sabono Nilai Warga Nirunmas Bertoleransi Tinggi Posted: 28 Jul 2018 02:54 PM PDT TUTUKEMBONG, LELEMUKU.COM – Camat Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara barat (MTB), Provinsi Maluku, Ir. Adrianus Demianus Sabono menilai warga di lima desa kecamatannya, yaitu Desa Waturu, Tutukembong, Manglusi, Arma dan Watmuri sangat bertoleransi tinggi. "Partisipasi masyarakat di kecamatan nirunmas sangat luar biasa, mulai dari desa watmuri hingga waturu, toleransinya tinggi," ungkap pria yang kurang lebih sebulan baru menjabat sebagai Camat Nirunmas itu kepada Lelemuku.com di ruang kerjanya, pada Rabu (25/7). Ia mengaku hal tersebut terlihat dari kerjasama antara seluruh masyarakat bersama masing-masing pemerintah desa dalam menyuksesnya pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku 2018 pada Rabu (27/6) lalu dan kerjasama bersama Forum Pimpinan Kecamatan dan unit kerja masing-masing lewat pengerjaan talud di Kantor Kecamatan yang menggunakan dana murni dari swadaya masyarakat sendiri. "Untuk talud Itu atas keinginan dan kerjasama antara desa, mereka sendiri yang memutuskan bahwa upacara 17 agustus nanti harus di pelataran kantor camat. Lalu, Mereka programkan setiap desa swadaya murni dengan cara cabut undi untuk bahan-bahan talud itu serta bertanggung jawab masing-masing," aku Sabono. Ia pun berharap kerjasama dan kepercayaan yang sudah terjalin dengan seluruh warga dari ke lima desa tersebut dapat terus berlanjut dan saling bekerjasama dalam memajukan Kecamatan Nirunmas dari segala aspek guna mendukung Visi Misi Pemerintah Daerah (Pemda) MTB "Cerdas, Sehat, Berwibawa dan Mandiri". "Tingkat penerimaan dari masyarakat untuk bekerjasama sangat tinggi dan sama sekali tidak ada gejolak-gejolak atau hal-hal yang mencurigakan dan meresahkan masyarakat. Saya yakini hal ini akan terus berjalan," harap Camat Sabono. (Aksamina Masela) |
Richard Louhenapessy Buka Kwaku Summer Festival International 2018 di Amsterdam Posted: 28 Jul 2018 12:07 PM PDT AMSTERDAM, LELEMUKU.COM - Walikota Ambon, Provinsi Maluku Richard Louhenapessy membuka Kwaku Summer Festival International 2018 di Taman Nelson Mandela Amsterdam, Belanda pada pada Sabtu (28/7) pukul 15.15 waktu setempat. Kwaku Summer Festival Internasional merupakan Festival Budaya terbesar di Belanda yang dikhususkan bagi masyarakat Belanda pendatang, guna mempromosikan seni budayanya bagi masyarakat belanda khususnya dan masyarakat eropa pada umumnya, guna mempererat tali persaudaraan dan komunikasi sosial antar masyarakat. Event ini dilaksanakan disetiap musim panas dan sudah berlangsung selama 70 Tahun di Kota Amsterdam. Ketua Panitia Penyelenggara Kwaku Summer Festival Internasional, Ambonwhena Aratuaman mengatakan tahun ini adalah tahun Ke-3 Masyarakat Maluku di Belanda dipercayakan sebagai Penyelenggara event bergengsi dimaksud. "Lewat Event ini diharapkan masyarakat Maluku dan Eropa semakin mengenal budaya maluku dan tertarik untuk mengunjungi tanah maluku khususnya Kota Ambon, untuk menyaksikan sendiri seni, budaya dan keindahan alam Maluku," ungkap dia. Menurutnya, Festival ini dihadiri bukan saja oleh masyarakat maluku di Belanda tetapi masyarakat Suriname, Afrika Selatan, Caribbean, China, India, namun tetap didominasi oleh masyarakat asli Belanda dan Eropa. "Dengan latar belakang berbeda-beda seperti pejabat pemerintah, pengusaha, traveler, pecinta seni, politisi maupun masyarakat biasa, yang semuanya berbaur tanpa memandang perbedaan status sosial guna menikmati lantunan musik, seni dan budaya yang ditampilkan," ujar dia. Dijelaskannya, kesuksesan tahun ini tentunya tidak terlepas dari kesuksesan penyelenggaraan di Tahun 2016 dan 2017. Sementara itu Ketua Koordinator Masyarakat Maluku di Amsterdam Agoes Peilouw mengatakan, di tahun 2016 peserta yang hadir kurang lebih 15.000 orang, sedangkan di tahun 2017 sebanyak 21.000 orang. Diperkirakan di tahun 2018 ini jumlah peserta yang hadir akan semakin meningkat antara 25.000 sampai dengan 30.000 orang. Hal ini tidak terlepas dari kesediaan Walikota Ambon untuk hadir secara langsung dan membuka Festival dimaksud. "Karena itu masyarakat Maluku di Belanda mengucapkan terima kasih dan merasa bangga atas kehadiran Walikota Ambon dan Tim Kesenian di Amsterdam guna mensukseskan acara ini," ujar Peilouw. Untuk diketahui Walikota Ambon didampingi Plt.Kadis Kominfo dan Persandian Drs.Joy Adriaansz, M.Si, Kabag Investasi Biro Ekonomi dan Investasi Provinsi Maluku R. Hayat, SE, M.Si, Kabid Ekraf Disparbud Dra.Selly Kalahatu dan Perwakilan Tim Kesenian Kota Ambon. Sedangkan beberapa Artis Internasional yang dipastikan hadir pada festival dimaksud diantaranya Chelina Manuhuttu, Polawano, Vinchenzo, The Brothers Timisela, Oceanikz, Jaira Luhulima, DJ Jean dan Jaydee dan beberapa artis terkenal asal belanda maupun yang berdarah maluku. (DiskominfoAmbon) |
Kodim Tual Gelar Upacara Perkemahan Saka Wira Kartika Posted: 28 Jul 2018 10:58 AM PDT TUAL, LELEMUKU.COM - Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual melaksanakan Upacara perkemahan Satuan Karya Wira Kartika Bertempat di Makodim 1503/Tual, Kota Tual, Provinsi Maluku pada Jumat (27/7) Dalam pelaksanaan upacara tersebut dengan mengutip tema "TNI AD Melalui Pembinaan Kepramukaan Saka Wira Kartika Siap Membina Dan Membentuk Generasi Muda Bangsa Yang Berkarakter Dan Berwawasan Kebangsaan Serta Berjiwa Kesatria Guna Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Dan Mempererat Ke- Bhineka Tunggal Ika-an Demi Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam kegiatan tersebut Selaku Inspektur Upacara Dandim 1503/Tual, Letkol Arh Yoyo Karyo Amd. Dan untuk Komandan Upacara (Danup) DPC Kab Malra, Fransiscus Philipus Resmol. Turut hadir dalam Upacara, Pasi Intel Kodim 1503/Tual, Lettu Inf Rahmad Imanudin, Pasi Log Kodim 1503/Tual, Lettu Inf Bakhri Renhoat, Sekretaris Kwarcab Dan Para Guru serta Pembina masing-masing Gudep. (Penrem151) |
Korem Gelar Komunikasi Sosial dengan Pemprov Maluku Posted: 28 Jul 2018 10:58 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Dalam rangka memelihara dan meningkatkan tali silaturahmi dengan Pemerintah Daerah, Korem 151/Binaiya menggelar kegiatan teritorial Komunikasi Sosial (Komsos) TNI yang diadakan di Baelio Korem, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Jumat (27/7). Komunikasi sosial merupakan sarana yang digunakan untuk saling berbagi informasi terutama untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana cara yang harus diambil dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dengan Komsos yang terus dilakukan akan memperkuat hubungan TNI dan Aparat Pemerintah yang sudah terjalin dengan baik dalam rangka menyukseskan program Pemerintah RI di daerah. Pada sambutannya, Danrem 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru menyatakan bahwa Maluku saat ini sedang lambat untuk maju karena terkotak-kotak, masih ada konfik yang terjasi, mendahulukan emosi dari fakta kebenaran, dendam, gengsi, instansi-intansi belum terintegrasi serta tidak mau mendukung orang yang berhasil dan yang berhasil tidak mau melihat ke bawah. "Diharapkan masyarakat Maluku harus bersatu, berani tampil beda, satu tujuan, dan hidup harus mau berubah, sehingga dengan terwujudnya perubahan ini masyarakat dapat maju dan berkembang," ungkap Danrem. Sehingga dengan diadakan komsos bersama Aparat Pemerintah tersebut dapat meningkatkan pembangunan dalam hal geografi, demografi dan kondisi sosial mengarah kepada yang lebih baik. "Mari berlomba-lomba mendahului dalam memberi senyum dan sapa, guna menjadikan Ambon sebagai kota sejuta senyum," tambahnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kol. Inf Wawan Setiawan S.Ap (Pejabat Perwakilan Kantor Kemhan wilayah Maluku), Dinas Pariwisata Prov. Maluku, FKPT Prov. Maluku, BKKBN Prov. Maluku,Dinas PU Prov. Maluku, Dinas Pertanian Prov. Maluku, Bappeda Prov. Maluku serta tamu undangan sekitar 120 orang. (Penrem151) |
Christian Tehuteru Minta Pemuda Maluku Gencarkan 4S Posted: 28 Jul 2018 10:20 AM PDT AMBON, LELEMUKU.COM - Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 151/Binaiya Kolonel Inf Christian K. Tehuteru turut peduli dalam acara Pelatihan Relawan Pemuda Peduli Rawan Sosial yang di selenggarakan oleh Maluku Youth Care (My Care) di Lt.6 Hotel Elizabeth J. Imam Bonjol, Kec. Sirimau, Kota Ambon Sabtu (28/07). Generasi muda akhir-akhir ini menjadi bahan pembicaraan oleh semua kalangan masyarakat, karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya sebagai pemegang nasib bangsa ini, maka generasi mudalah yang menentukan semua apa yang dicita-citakan bangsa dan Negara ini. Maka dari situ acara Pelatihan Relawan Pemuda Peduli Rawan Sosial yang di selenggarakan oleh Maluku Youth Care (My Care) dengan mengutip tema "Pattimura Muda Peduli Rawan Sosial" yang tujuannya agar semua generasi muda di Kota Ambon sebagai pelopor dalam mewujudkan visi besar Pemerintah Kota Ambon Tahun 2017-2022 yakni Ambon yang harmonis, sejahtera dan religius. Pada kesempatan ini Danrem 151/Binaiya sebagai pemberi materi menyatakan bahwa Maluku saat ini sedang lambat untuk maju karena terkotak-kotak, masih ada konfik yang terjadi, mendahulukan emosi dari fakta kebenaran, dendam, gengsi, instansi-intansi belum terintegrasi serta tidak mau mendukung orang yang berhasil dan yang berhasil tidak mau melihat ke bawah. "Sehingga upaya yang harus kita lakukan yaitu 4S yaitu senyum, sapa, salaman, silaturahmi dengan ini lah kita dapat menjadikan Ambon sebagai kota senyum," pungkas Tehuteru. Turut hadir dalam kegiatan ini Danrem 151/ Binaiya, Kasiter Korem 151/Binaiya, Perwakil Mahasiswa Unpatti 20 orang, Perwakilan IAIN 20 orang, Perwakilan Darusalam 20 orang, Perwkilan Stia Alaska Kebun Cengkeh 20 orang, dan Perwakilan Polnam (Politeknik Negeri Ambon) 20 orang. (Pendam151) |
Wisatawan Mancanegara Nikmati Wisata Tradisi di Tanimbar Posted: 28 Jul 2018 09:09 AM PDT SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara yang menggunakan kapal pesiar bernama Motor Vessel (MV) Silver Discoverer berbendera Bahama yang datang dari Kota Wyndham, Kimberley, Western Australia sangat menikmati wisata tradisi di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, pada Jumat (27/7). Hal ini terlihat saat acara penyambutan di Dermaga Pelabuhan Umum Yos Sudarso Saumlaki, 108 wisman yang berasal dari Negara Australia, Polandia, Belanda, Jepang, Selandia Baru, Myanmar, Inggris, China dan Amerika Serikat sangat antusias mengikuti upacara adat Salasmer atau pengolesan pasir di dahi bagi para tamu yang untuk pertama kalinya berkunjung ke Tanimbar. Upacara sakral ini dilakukan oleh tua-tua adat Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) dengan mengundang tiga wisatawan sebagai wakil yang berarti memperkenalkan para wisatawan tersebut kepada para leluhur dan dilanjutkan dengan suguhkan Sopi atau minuman lokal khas sebagai tanda bahwa mereka sudah diterima di Bumi Duan Lolat. Selepas upacara adat tersebut, para wisatawan ini diberi pengalungan syal tenun ikat Tanimbar yaitu kain yang dibuat dengan cara menenun benang pakan secara tradisional. Menenun sendiri merupakan kerajian tangan kaum wanita Tanimbar yang diwariskan secara turun menurun. Kemudian mereka dihibur oleh muda-mudi Tanimbar yang membawakan tarian tradisional Dodobol yaitu salah satu tarian tradisional tertua di Tanimbar yang biasaya dibawakan untuk menyambut tamu penting. Usai acara penyambutan tersebut dengan antusias para wisman mengunjungi gerai kerajinan tangan dari para pengrajin lokal yang memamerkan tenun ikat tradisional hingga modifikasi, patung ukiran tanimbar dari kayu dan batu, Suar atau Sisir, Tusuk Konde, belusu atau gelang lengan, lerbutir atau anting-anting adat, kmene atau anting-anting dan Ngoras atau kalung adat. Dan dilanjutkan dengan melakukan city tour yang ditemani para guide berkeliling Kota Saumlaki dengan berjalan kaki. Merekapun berinteraksi dengan masyarakat dan para pedagang kaki lima serta para pedagang ikan, bumbu dapur hingga sayur di Pasar Olilit. Salah satu wisatawan asal negara Selandia Baru, Barry mengungkapkan ketertarikannya dengan tradisi tanimbar serta sangat menikmati acara penyambutan yang begitu hangat dari masyarakat tersebut. "Penyambutannya sangat luar biasa dan sangat menarik, saya bisa merasakan sambutan warga saat bicara dengan ramah kepada saya dan wisatawan yang lain," ungkap dia kepada Lelemuku.com. Pria berusia 81 tahun itu pun berpesan agar budaya ini harus terus dipertahankan dan jangan sampai hilang oleh modernisasi karena budaya tersebutlah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara untuk mengenal lebih lagi kebudayaan dan adat istiadat dari Tanimbar. "Tarian dan tradisi disini sangat unik sekali, harus terus dijaga, jangan dirubah. Sebab ini yang buat kami tertarik datang," pesan Barry. (Laura Sobuber) |
You are subscribed to email updates from Lelemuku.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |