Kunjungi Suku Mausu Ane di Morokay, Suko Pranoto Naik Helikopter

Kunjungi Suku Mausu Ane di Morokay, Suko Pranoto Naik Helikopter


Kunjungi Suku Mausu Ane di Morokay, Suko Pranoto Naik Helikopter

Posted: 27 Jul 2018 05:01 AM PDT

Kunjungi Suku Mausu Ane di Morokay, Suko Pranoto Naik HelikopterAMBON, LELEMUKU.COM - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suko Pranoto beserta rombongan pada Kamis (26/7) bertolak dari Ambon dengan menggunakan Heli bell 412,EP BKO Kodam XVI/Pattimura menuju Desa Morokay, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku guna menyambangi langsung lokasi masyarakat suku Mausu Ane yang mengalami krisis kelaparan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan infromasi di Lapangan, butuh perjuangan yang tidak mudah untuk mencapai lokasi tempat dimana Suku Mausu Ane berada, mengingat medan yang cukup sulit, kurang lebih menempuh jarak 14 Km  antara lokasi Camp dusun Siahari dari Desa Morokay dengan medan yang bervariasi baik jalanan aspal, sungai dan jalan-jalan berbatu.

Walaupun begitu, Kodam XVI/Pattimura terus berupaya melalui Satuan Komando Wilayah (Satkowil) Kodim 1502/Masohi dan Koramil 1502-05/Wahai tidak hentinya-hentinya untuk  memberikan bantuan baik berupa makanan, minuman dan obat-obatan kepada masyarakat suku Mausu Ane. Selain itu anggota Kodim 1502/Masohi dan Koramil 1502-05/Wahai terus berusaha membujuk dan memberikan pengertian serta pemahaman kepada masyarakat suku Mausu Ane agar mereka mau berbaur dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya.

Kemarin, Bekangdam XVI/Pattimura telah mengirimkan 47 paket sembako dengan menggunakan kapal cepat. Dan hari ini Pangdam beserta rombongan membawa 3 paket sembako untuk diserahkan secara simbolis.

Rencananya, kedepan TNI-Polri bekerjasama dengan Pemda setempat akan membuat suatu kawasan atau tempat yang layak bagi masyarakat suku Mausu Ane sehingga mereka bisa tinggal, menetap. (Pendam16)

Bawa Obor Asian Games 2018, Anggota Persit Kodam Pattimura Menyelam di Raja Ampat

Posted: 27 Jul 2018 04:42 AM PDT

WAISAI, LELEMUKU.COM - Salah satu anggota Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) PD XVI/Pattimura berkesempatan menyelam membawa Obor Asian Games 2018 di Pulau Piaynemo, Dia dialah ibu Mira Yosephine istri dari dari Danyon RK 732/Banau Letkol Inf Raymond Sitanggang.

API obor Asian Games 2018 dibawa berenang dan menyelam di salah satu objek wisata ternama di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, yakni Pulau Piaynemo, dalam rangkaian kegiatan Kirab Obor Asian Games 2018 pada Jumat (27/7).

Api obor yang ada dalam wadah khusus dibawa berenang oleh tujuh prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang diikuti pula oleh Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sekaligus mantan perenang nasional Richard Sam Bera.

Selanjutnya, api obor diikutkan dalam penyelaman oleh sembilan penyelam dari kelompok Wanita Selam Indonesia yang dipimpin langsung oleh istri Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian, Ny.Tri Suswati.

Api yang diambil dari India dan Mrapen itu dibawa ke pantai untuk diserahkan kepada artis cantik Nadine Chandrawinata.

Nadine Chandrawinata, yang sudah mengenakan peralatan selam (SCUBA) lengkap, meneruskan api itu kepada Ketua kelompok Wanita Selam Indonesia (WASI) Ny.Tri Suswati.

Ny.Tri Suswati dan delapan rekannya dari WASI yang mana salah satunya adalah anggota Persit KCK PD XVI/Pattimura, membawa api itu menyelam ke kedalaman sekitar tiga meter selama kurang dari satu menit.

Seluruh prosesi di Pulau Piaynemo selesai sekitar pukul 14.00 WIT. Api lalu dibawa ke Kota Waisai, yang ditempuh dalam waktu dua jam dari Piaynemo dengan kapal, untuk diarak dalam pawai mengelilingi kota. (Pendam16)

Ambon City of Music, City of Fish, City of Peace Hadir di Karnaval Budaya Nusantara

Posted: 27 Jul 2018 04:32 AM PDT

Ambon City of Music, City of Fish, City of Peace Hadir di Karnaval Budaya Nusantara TARAKAN, LELEMUKU.COM - Karnaval Budaya Nusantara jadi rangkaian kegiatan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Asosisasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) XIII di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.(25/7)

Karnaval budaya nusantara diikuti 96 kota yang hadir di Rakernas Apeksi, dengan menampilkan ragam budaya berupa tarian, pakaian adat, dan alat musik khas daerah masing-masing.

Tim karnaval budaya Kota Ambon menampilkan baju adat khas Ambon, tarian adat serta lagu-lagu khas. Sepanjang jalan para penyanyi menampilkan lagu khas Ambon dan lagu nasionalisme diiringi alat musik Tifa, Totobuang, dan Rebana.

Dengan konsep Ambon City of Music, City of Fish, City of Peace penampilan Kota Ambon mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Tarakan yang memadati seluruh ruas jalan Yos Sudarso.

Tiupan Tahuri sontak membuat seluruh mata tertuju pada iring-iringan Kota Ambon yang memasuki tribun utama, dan disambut, Ketua dewan pengurus forum APEKSI (Walikota Tanggerang Selatan), Airin Rachmi Diany, Walikota Tarakan, Sofian Raga beserta istri dan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy beserta ibu Debby Louhenapessy serta tamu undangan lainnya.

Setelah tiba di tribun utama Walikota Ambon menyerahkan alat musik tiup Tahuri kepada Walikota Tarakan, sebagai cinderamata khas Kota Ambon.

Penampilan budaya sejumlah Kota lainnya juga menarik perhatian warga diantaranya Kota Tangerang Selatan, Malang, Jambi, Pontianak, Pare-Pare serta Kota-Kota lainnya.(DiskominfoAmbon)

Pegawai di Pemda MTB Terima Gaji via Rekening

Posted: 27 Jul 2018 04:27 AM PDT

Pegawai di Pemda MTB Terima Gaji via RekeningSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Para Pegawai Pemerintah dengan Kerja (P3K) lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), terhitung mulai bulan Agustus 2018, menerima gaji melalui rekening bank.

Hal itu terungkap dalam acara tatap muka bersama Bupati MTB Petrus Fatlolon dengan Kepala Sub Bagian Keuangan dan Bendahara Pengeluaran, lingkup Pemda MTB, bertempat di Auditorium lantai 4 kantor bupati, Rabu, (25/7).

Bupati Maluku Tenggara Barat, dalam arahannya mengatakan, pemerintah daerah melakukan kebijakan pembayaran gaji P3K bersamaan dengan pembayaran gaji ASN dan atau tiga hari setelah pembayaran gaji ASN, maka gaji P3K mutlak untuk dibayarkan.

Mengapa tidak,  P3K yang adalah bagian dari sistem birokrasi itu telah mengabdi bagi daerah. Kenyataan yang terjadi sekarang, bahwa P3K tidak menerima gaji seperti halnya ASN yang menerima gaji setiap awal bulan, namun mereka baru bisa menerima gaji setelah 3 hingga 4 bulan, hal ini merupakan kebiasaan yang dibiasakan, padahal para bendahara mengaku tidak terdapat kendala bahkan tidak bertentangan dengan aturan dalam proses pembayarannya.

"Mari kita berkomitmen untuk kita hilangkan kebiasaan yang merugikan orang lain, kalau kebiasaan untuk bangun pagi jam 5, olahraga, minum air putih, sarapan, kemudian ke kantor tepat waktu, itu kebiasaan yang patut kita pelihara. Kalau kebiasaan untuk menambung itu perilaku yang harus kita tiru. Kalau kebiasaan untuk merugikan orang lain sehingga dia harus berhutang karena gajinya belum dibayar, apakah patut kita pertahankan".

Karena itu bupati minta para bendahara dapat merealisasi gaji P3K, paling lambat antara tanggal, 5 - 10 setiap bulan berjalan. Selanjutnya untuk memastikan waktu realisasi gaji P3K, akan dilakukan tatap muka bersama berikutnya yang dijadwalkan pada awal Agustus 2018. "nanti saya minta staf saya untuk mengecek di setiap SKPD dan saya minta setiap bendahara memberikan laporan realisasi pembayaran gaji terutama P3K." lanjut bupati.

Diakhir acara tatap muka, dilakukan penandatangan Surat Pernyataan, antara Bupati MTB dengan para bendahara, yang menyatakan bersedia merealisasikan gaji P3K, sesuai waktu yang telah ditetapkan dan jika tidak, maka kinerja bendahara yang bersangkutan akan dievaluasi.

Hadir pada acara tersebut, Sekretaris Daerah, Piterson Rangkoratat dan Asisten Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Kemasyarakatan Setda MTB, Edwin Thomsoa, Asisten Bidang Administrasi Umum Setda MTB, Rein Matatula, Kepala Badan Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Edi Huwae. (DiskominfoMTB)

Rencana Kesiapan Keberangkatan Pangdam Meninjau Lokasi Suku Mausu Ane

Posted: 27 Jul 2018 04:17 AM PDT

Rencana Kesiapan Keberangkatan Pangdam Meninjau Lokasi Suku Mausu AneAMBON, LELEMUKU.COM - Bekangdam XVI/Pattimura telah mengirimkan 47 paket sembako dengan menggunakan kapal cepat  menuju Kota Masohi dan kemudian didistribusikan melalui jalur darat pada Kamis (26/7).

Pagi ini, mengingat lokasi yang sukar dijangkau, Kodam XVI/Pattimura  akan mengirim sisa bantuan menggunakan Helikopter,  bersama dengan Pangdam XVI/Pattimura dan rombongan yang akan menyambangi langsung lokasi dimana suku Mausu Ane berada.

Perlu diketahui bahwa masyarakat Suku Mausu Ane terdiri dari tiga kelompok yang terdiri dari  kelompok Bantaran sungai kobi 11 Kepala Keluarga (KK), Laihaha 22 Kepala Keluarga (KK) dan Bantaran Sungai Tilupa 15 Kepala Keluarga (KK). Saat ini pihak Kodam XVI/Pattimura telah berhasil membujuk dan merangkul 54 jiwa dari total 170 jiwa masyarakat Suku Mausu Ane untuk mau turun dan menerima bantuan yang diberikan.

Kodam XVI/Pattimura terus berupaya melalui Kodim 1502/Masohi dan Koramil 1502-05/Wahai untuk membujuk masyarakat suku Mausu Ane untuk mau berbaur dengan masyarakat sekitar. Salah satu kendala di Lapangan ialah masyarakat Mausu Ane yang kurang mengerti atau belum bisa berbahasa Indonesia sehingga perlu penerjemah.

Setelah dipelajari, masyarakat suku Mausu Ane memiliki trauma tersendiri pasca penjajahan Zaman Belanda sehingga mereka memilih hidup tertutup dan terisolir dari masyarakat. Untuk itu diharapkan bantuan-bantuan yang datang baik dari TNI-Polri, Pemerintah dan instansi-instansi lain tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga berkelanjutan bagi masyarakat suku Mausu Ane.

Kedepannya TNI-Polri bekerjasama dengan Pemda setempat akan membuat suatu kawasan atau tempat bagi masyarakat suku Mausu Ane yang layak sehingga mereka bisa tinggal, menetap, memiliki pekerjaan dan mau lagi untuk bergaul dengan masyarakat lainnya.

"Semua ini bukan soal apa-apa, tetapi soal rasa kemanusiaan", ungkap Kapendam XVI/Pattimura Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho disela-sela wawancara persnya. (Pendam16)

Siswa Siswi SMP Kota Ambon Raih Medali di Olimpiade Penelitian Nasional

Posted: 26 Jul 2018 03:23 PM PDT

Siswa Siswi SMP Kota Ambon Raih Medali di Olimpiade Penelitian NasionalSURABAYA, LELEMUKU.COM – Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Kota Ambon menyabet 3 Medali pada ajang Final Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat SMP/MTs yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, yang berlangsung di Surabaya,Jawa Timur pada Kamis (26/7).

OPSI SMP adalah suatu ajang kompetensi karya ilmiah yang berbasis kegiatan penelitian siswa SMP/MTS negeri dan swasta atau sederajat yang dilaksanakan secara Nasional.

Final OPSI tingkat SMP/MTs yang dilaksanakan sejak tgl 22 – 26 Juli terbagi menjadi 3 bidang, antara lain; Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, Ilmu Pengetahuan Sosial,Kemanusiaan dan seni, serta Ilmu Teknologi dan Rekayasa.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Ambon, Merry Mairuhu kepada Diskominfo_amq mengatakan, Siswa-siswi Kota Ambon meraih Juara II pada Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan, serta Juara II dan III pada Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni.

Dijelaskan, Juara II pada Bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan. diraih oleh Siswa-Siswi SMP 9 Ambon dengan anggota timnya; Daniella Solaiman, Olivia Risakotta, dan David De Jong dengan Judul Penelitian Nugget Kulit Buah Lamun Sebagai Pangan Alternatif Masyarakat Pesisir.

Sementara untuk Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan dan Seni Juara II diraih oleh siswa-siswi SMP 19 Ambon dengan anggota timnya; Gabriella Tiwery, Andre Efruan, dan Angelia Dadiara dengan Judul Penelitian Budaya Tampa Garam Sebagai Media Pembentuk Budi Pekerti Anak dan Juara III diraih oleh siswa-siswi SMP 9 Ambon dengan anggota timnya; Clara Ira Marlissa dan Claudia Kara Marlissa dengan Judul Penelitian Pela Pendidikan Sebagai Model Harmonisasi Antar Sekolah dan Siswa Lintas Agama. (DiskominfoAmbon)

Sambut 17 Agustus, Ernes Falikres Angkat Kearifan Lokal di Kormomolin

Posted: 27 Jul 2018 04:45 AM PDT

Sambut 17 Agustus, Ernes Falikres Angkat Kearifan Lokal di KormomolinALUSI KELAAN, LELEMUKU.COM – Camat Kormomolin, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku Ernes Andityaman Falikres, ST akan mengangkat nilai kearifan lokal dalam setiap lomba yang akan diselenggarakan guna menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke 73, pada 17 Agustus 2018.

"Menyongsong 17 Agustus ini kami akan lakukan berbagai kegiatan lomba yang beda dari tahun-tahun kemarin, tentunya yang mengangkat nilai kearifan lokal," ujar dia kepada Lelemuku.com di ruang kerjanya pada Rabu (25/7).

Lomba-lomba yang akan digelar adalah lomba marathon, panah, bola voli dan futsal bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Untuk lomba marathon sendiri pihaknya akan meminta keterlibatan dari anggota keluarga lengkap yang terdiri dari orang tua dan anak dengan menilai kebersamaan dari satu tim tersebut.

Selanjutnya, konsep untuk lomba panah dilihat dari karakteristik masyarakat Tanimbar yang senang berburu. Kriteria  penilaiannya sendiri akan dilihat dari keindahan busur dan panah atau tombak yang digunakan, kecepatan, ketepatan dalam memanah.

"Keindahan menghias busur, tombak. Kecepatannya waktu per bagian dan ketepatan sasarannya. Arena lomba panah juga akan dibuat semenarik mungkin, itu yang menjadi penilaian" jelas Camat Falikres.

Ia menyebutkan panitia HUT RI kecamatannya dengan sebutan kepanitiaan 19 dimana terdiri dari 10 Kepala Desa (Kades) dan 9 Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), para pejabat di Kantor Kecamatan dan tokoh pemuda. Pembukaan lomba sendiri akan diadakan pada Senin (30/7).

"Masyarakat dan juga  pemuda sangat antusias dengan lomba-lomba yang akan kami gelar. Intinya yang kami kejar adalah adanya kebersamaan dan kekeluargaan. Sehingga adanya 10 desa dan akan dipusatnya di ibu kota kecamatan, Alusi Kelaan," jelas Camat Kormomolin. (Laura Sobuber)

Kodam Pattimura Siap Dampingi Suku Mausu Ane

Posted: 26 Jul 2018 01:38 PM PDT

Kodam Pattimura Siap Dampingi Suku Mausu Ane
AMBON, LELEMUKU.COM - Pertengahan tahun 2018 ini, Maluku dikejutkan dengan adanya kabar tiga  warga Suku Mausu Ane, meninggal dunia diduga karena kelaparan. Bencana itu terjadi sejak awal Juli 2018.

Suku Mausu Ane  merupakan masyarakat  terasing yang hanya dapat ditemui dengan perantara salah satunya Raja Negeri Maneo Rendah, yang merupakan suku pedalaman di hutan Seram, Gunung Morkelle, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Mereka sering berpindah -pindah ke lokasi baru ( Nomaden) di Pegunungan Seram, di  tiga lokasi terpisah antara lain di  bantaran sungai Kobi, Laihaha dan Tilupa yang sebagian besar merupakan daerah pinggiran perkampungan dan perkebunan.

Suku  yang berjumlah enam Kelompok Warga Masusu ane antara lain berjumlah kurang lebih 45 KK dengan berjumlah  175 warga ini sangat bergantung sekali kepada hasil alam maupun hasil perkebunan. 

Kebakaran hutan tahun 2015 menyebabkan setahun terakhir ini Suku Mausu Ane sering berpindah ke lokasi baru, dikarenakan tidak bisa makan hasil kebun yang  disebabkan oleh hama tikus dan babi hutan yang telah merusak dan memakan habis semua hasil kebun.  Sehingga stok makanan kian terbatas  selama dua minggu belakangan ini dan memaksa mereka untuk bertahan hidup dengan mengonsumsi sumber makanan lain  seperti dedaunan dan akar rotan.

Dengan mengonsumsi dari dedaunan dan akar-akaran  tak cukup memenuhi kebutuhan energi mereka untuk tiap harinya, dugaan tersebut banyak warga  yang mengalami sakit dan kurang gizi sehingga hal ini yang menjadi faktor utama  meninggalnya  3 (tiga) orang suku Mausu Ane.

Bermula Senin (23/7) Warga Mausu Ane mendatangi pemukiman di Maneo rendah untuk meminta bantuan bahan  makanan kepada Pendeta Hein Tualena. Pendeta Hein Tualena melaporkan kejadian tersebut kepada Danramil 1502-05/Wahai Kapten Cba La Ode Ma'ruf dan menjelaskan bahwa kematian beruntun warga Suku Mausu ane yang di akibatkan mereka kesulitan mendapatkan pangan yang layak dan air bersih.

Laporan itu ditindaklanjuti Komandan Kodim 1502/Masohi Letnan Kolonel Inf Hari Sandhi Chrishandoko, S.Sos. dengan mengirimkan bahan makanan pokok dan kebutuhan pangan lainnya untuk dikirim ke tempat dimana mereka mengungsi.

Tidak cukup sampai disitu,  Kamis (26/7) Pangdam XVI/Pattimura, Mayor Jendral TNI Suko Pranoto, didampingi Danrem 151/Binaiya dan beberapa Asisten,  mengunjungi Lokasi Masyarakat Suku Mausu Ane  di pedalaman pegunungan Morkelle, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kab. Maluku Tengah.

Pangdam selain memberikan bantuan logistik juga menerima saran dan masukan dari warga setempat, sebagai wujud kehadiran negara dalam musibah ini.

Lebih lanjut, Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Christian K Tehuteru menjabarkan kegiatan yang harus dilakukan secara cepat dan terpadu dan melibatkan antara lain Pemda dalam hal ini Dinas kesehatan untuk pantau kesehatan  dan berikan medis terhadap masyarakat suku tersebut, Dinas pendidikan untuk mulai mendidik anak-anak sebatas membaca, menulis dan berhitung, Dinas pertanian untuk beri pendampingan cara bercocok tanam yang baik dan benar, Dinas kehutanan untuk mengecek lokasi yang memungkinkan digunakan untuk lokasi pemukiman suku tersebut dan Dinas PUPR untuk beri pendampingan dan bantu suku tersebut membuat tempat berteduh yang sesuai dengan kebiasaan mereka. Dan TNI/Polri diperlukan untuk memberi dorongan dan tenaga dalam mendukung kegiatan pemda tersebut

Pendirian  posko dan pendataan masyarakat suku Mausu Ane yang sudah turun serta mendata logistik yang sudah masuk dari instansi mana dan apa jenis bantuannya, Pendataan masyarakat yang ingin kembali ke hutan untuk mengambil keluarganya dan diberi bekal untuk selama perjalanan, Pembuatan tenda-tenda istirahat, MCK darurat dan dapur lapangan serta melibatkan  Bapa Raja, Camat, pegawai dari Dinas Kehutanan serta para kepala keluarga guna tinjau lokasi untuk pemukiman yang direncanakan.

Bila masyarakat setuju maka akan dilanjutkan dengan pembuatan tempat tinggal sesusi kehendak masyarakat. Anak-anak diisi dengan kegiatan seperti belajar  membaca, tulis dan berhitung serta cara hidup bersih. Dan untuk Ibu-ibu ini diberi pengetahuan tentang cara bercocok tanam di lahan sekitar rumah atau halaman rumah sehingga bermanfaat serta pembuatan pagar agar tidak diserang babi.

"Untuk itu perlu dibuat semacam Satgas yang terdiri dari beberapa unsur pendampingan melekat dalam kurun waktu yang ditentukan dan bergantian, sehingga pendampingan tidak terputus dan bisa memberi rasa nyaman dan mereka tidak perlu hidup secara nomaden lagi, serta mudah terpantau dan terbina, "pungkas Danrem 151/Binaiya. (Penrem151)

CEO Engeldot Water Kunjungi Sumber Mata Air di Tanimbar

Posted: 26 Jul 2018 11:33 AM PDT

Engeldot Water Kunjungi Sumber Mata Air di Tanimbar
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pejabat Eksekutif Tertinggi atau Chief Executive Officer (CEO) Engeldot Water (EW) dari Belanda, Jochem Van Engelenhoven mengunjungi sumber mata air di Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku.

Dalam kunjungan tersebut pihaknya didampingi oleh Asisten II Bidang Pemerintahan Pemerintah Daerah (Pemda) MTB, dr. Edwin Tomasoa dan Direktur Utama bersama staff Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) J. Batlayar melihat kondisi awal sumber air tersebut secara langsung di Desa Ilngei, Desa Bomaki dan bak tampung di Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel).

"Mutu air disini sangat luar biasa, betapa besar Kemurahan Tuhan kepada Saumlaki. Air di Belanda tidak seperti air disini padahal di Belanda bisa minum air dari keran. Tapi kualitas minum air dari sumur tidak sebagus dan senikmat ini," puji Jochem saat meminum langsung air dari mata air di Desa Ilingei.

Ia mengatakan mata air tersebut merupakan salah satu aset terbesar dari Bumi Duan Lolat jika digunakan dengan baik untuk membantu Pemda MTB dalam mengangkat ekonomi daerah.

"Masyarakat yang tinggal disini tidak tahu betapa kaya saumlaki tanpa perlu bantuan dari luar bisa mengembangkan diri sendiri dengan kekayaan air ini untuk mendapatkan keuntungan besar," kata dia.

Setelah peninjauan, tim EW pun bertemu dengan Bupati MTB, Petrus Fatlolon, SH., MH di ruang kerjanya untuk menyampaikan hasil tinjau tersebut.
Bupati Fatlolon sangat mengapresiasi kedatangan dari pihak EW dimana sebelumnya telah dilakukan penandatanganan letter of intent atau surat minat berbisnis antara Pemda MTB dan Engeldot Internasional B. V tentang dukungan terhadap rencana pengembangan ekonomi MTB dan percepatan pertumbuhan, yang terkait dengan proyek pengembangan air, pada Senin (2/7) lalu di Hoogeveen, Belanda.

"Kedatangan pihak EW ini adalah merupakan tindak lanjut undangan dari kedutaan RI di amsterdam ke pemda mtb. Saat itu kami sudah menanda tangani LOI dimana menyatakan kesediaan untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan di hari ini bukti nyata pihak EW datang untuk membicarakannya secara teknis," kata dia.

Fatlolon pun mengungkapkan pada Bulan Oktober mendatang, pihaknya bersama dengan EW akan melakukan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama langsung dalam hal pengelolahan air bersih untuk kebutuhan masyarakat Tanimbar.

"Direncanakan bulan Oktober kita akan menandatangani MoU kerjasama. Selain itu, nanti akan ada juga kemasan-kemasan air yang nanti akan kita produksi bersama dengan PDAM," ungkap orang nomor satu di Kepulauan Tanimbar itu.

Engeldot Water International adalah perusahaan teknik professional yang bergerak dan melayani bidang sistem pengolahan air minum berkualitas tinggi, pengelolaan air untuk pertanian, pengelolaan air industri dan manajemen pembersihan air limbah di Eropa, Asia dan Afrika selama kurang lebih 25 tahun. (Laura Sobuber)

Kapal Pesiar MV Silver Discoverer Transit di Saumlaki

Posted: 26 Jul 2018 03:37 PM PDT

Kapal Pesiar MV Silver Discoverer Transit di SaumlakiSAUMLAKI, LELEMUKU.COM - PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melalui Kepala Sub Cabang Saumlaki, Obed Manuhua menyatakan sebuah kapal pesiar akan tiba di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku pada Jumat (27/7).

Melalui surat bernomor 07.25/49/S/950/2018 dikatakan, Kapal bernama MV. Silver Discoverer yang berbendera Bahamas ini datang dari Kota Wyndham, Kimberley, Western Australia ini akan tiba pada pukul 09.00 WIT di Pelabuhan Umum Yos Sudarso Saumlaki.

Kapal dengan bobot 5.218 GT yang dimiliki oleh Odyssey Owner Ltd ini akan transit sehari di Kota Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan.

Selama transit, para penumpangnya akan memanfaatkan waktu bertambatnya dengan kapal panjang  102,96 M tersebut untuk melakukan city tour dalam Kota Saumlaki.

Usai melakukan city tour, para penumpang akan kembali ke kapal dan pada pukul 18.00.WIT kapal akan lepas jangkar dan menuju Kota Darwin, Northern Territory, Australia.

Perjalanan ini merupakan jadwal wajib kapal mewah yang bermarkas di Australia ini, sebab Saumlaki merupakan kota tujuan pada 11 rute perjalanan pesiar dari total 39 rute pelayaran kapal dengan tiket termurah seharga 3,900 Euro atau Rp65 juta.

Kapal ini merupakan kapal pesiar keliling dunia yang berukuran sedang. Dengan ukuran kabin dan balkon yang sedang, kapal ini dapat memuat penumpang hingga mencapai 150 orang dengan 5 kelas ruangan mulai dari yang standar hingga yang hi-lux.

MV. Silver Discoverer memiliki berbagai fasilitas menarik diantaranya jogging track, kolam renang, ruang gym, salon kecantikan, restaurant dan ruang pertemuan yang besar.

Kapal buatan Jepang pada tahun 1989 ini juga memiliki 12 kapal zodiak dan sebuah kapal dengan dasar kaca yang digunakan sebagai sarana melihat hewan dilaut.

Selain ke Tanimbar, kapal ini berpesiar ke penjuru negara di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia diantaranya, Micronesia, Polynesia, Thailand, India, Myanmar, Bangladesh, Maladewa, Sri Lanka, Seychelles, Reunion, Madagaskar, Tanzania, Mozabique, Papua Nugini, Fiji, Solomon, Vanuatu, Tonga, Samoa, Tonga, Tuvalu, Selandia Baru dan Australia. (Albert Batlayeri)

Bagi ke WA Bagi ke G+